Ulang Tahun Kesunyian

 

pexels.com

Pada tiupan lilin yang kedua puluh satu, sudah tak ada lagi yang akan menjadi tujuan atas doa-doaku

Ah, tidak! Setelah kurenungkan berkali-kali ternyata ada yang membutuhkan kekuatan dari doa-doaku

Aku dan kesunyianku.

Bukankah memang iya?

Kesunyian selalu menghampiri siapa pun yang menaruh harapan besar pada sebuah penantian

Menanti sesuatu yang bahkan tak lebih pasti dari kematian


Sudahlah, ia tak mungkin datang, ia tak mungkin menjabat tanganmu, dan bahkan sekadar mengucapkan selamat ulang tahun, tak mungkin.

Asap yang mengepul dari tiga lilin yang padam tanpa mengabulkan permintaan, turut mengucapkan :


ia tak mungkin datang

-          iya, aku mengerti

Kue tiramisu ini akan kuhabiskan sendiri, juga pizza yang dikirimkan ayah dan ibu, hanya aku yang akan makan dan menghabiskan

Sudah kuputuskan, aku tak akan lagi menanti tentang kehadiranmu

aku hanya akan menjalani hidupku hingga pada titik akhir

seperti yang sudah kaulewati

Selamat ulang tahun,

kesunyian


Shabila Fandyta Putri


Catatan! Dilarang menggunakan puisi ini untuk keperluan lain yang tidak mencantumkan nama pengarang. Terima kasih.***


Komentar